twitter
rss


Dikerjakan secara berkelompok 

a)     Tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. 
b)    Tiap kelompok mencoba membuat sebuah produk  
      kerajinan  yang ditentukan bersama.
c)    Alat, bahan dan teknik bebas.
d)     Mempresentasikan konsep kemasan kerajinan dan    memajang karya di depan kelas.
e)   Komentar teman dan guru dicatat dalam buku tugas.



Persiapan yang dubutuhkan dalam budidaya semut kroto antara lain:

1.       Rak layak huni semut kroto (Bersih, Kering) Usahakan rapi agar mudah saat melakukan panen. Bahan Rak bisa dari Kayu, Bambu, maupun Rak Besi Susun.  Peletakan rak hendaknya pada ruangan yang tidak terkena hujan atau sinar matahari secara langsung dan juga sejuk. Kira-kira seperti Foto dibawah ini. (pada kandang,minimal  jarak rak dan sinar matahari ± 2meter)

2.       Wadah Pakan dan air gula. Menggunakan tutup toples agar memudahkan semut untuk minum/makan. Usahakan wadah pakan tidak berbentuk menjebak agar semut tidak tenggelam kedalam air gula, misal wadah pakan toples bekas kue kering 1/4kg ditengah-tengan di kasih bilahan bambu agar semut yang tercebur bisa kembali naik dengan bilah bambu yang mengambang ditengah air gula tersebut. Bisa juga menggunakan bambu utuh dan belah jadi dua kemudian bersihkan (seperti contoh pada gambar diatas).

3.       Sediakan serangga hidup pada saat pertama penempatan di rak. Contoh: jangkrik, ulat hongkong, belalang dll. Penyajian pakan berupa serangga hidup bisa langsung di tempatkan pada titik semut yang bergerombol atau dekat dengan sarang/toples. Jika semut sudah beradaptasi dengan baik, sebaiknya serangga di taruh diwadah pakan dan diletakkan di tengah-tengah Rak.

1.     Pakan

Pakan yang baik adalah Gula (wajib) dan serangga
Untuk takaran gula adalah : ½ kg Gula Pasir = 2 botol Aqua ukuran 1.5ltr
Sedangkan serangga bisa berupa Jangkrik, pemberian Jangkrik bisa dilakukan 1 kali dalam seminggu beli saja Rp. 5000 - Rp.10000 untuk 100 toples
Untuk kebutuhan makan setiap hari sediakan Ulat Hongkong ¼ kg = 2 minggu untuk 100 toples semut rangrang

2.     Merawat Semut dan Kandang/Rak

5A.  Merawat Semut Rangrang.
Merawat semut rangrang yang dimaksud adalah mempelajari habitat mereka dimana setelah kita tempatkan pada toples di rak agar tidak mengalami stress. Tingkat stress pada koloni semut rangrang bisa bermacam-macam, seperti :
1.      Bergelantungan pada tiap ujung rak
2.      Bergerombol pada pangkal kaki rak dekat ember berisi air kemudian nekat menyebrang dan tercebur.
3.      Kemudian setelah telur menetas tidak mau membuat sarang/selaput didalam toples(semut/kroto ngungsi tidak bertahan lama/mati).
4.      Tidak mau makan/minum air gula

Dalam kasus semut rangrang yang stress yang pertama kita lakukan adalah
1.       Periksa Air Gula mungkin habis atau bisa jadi basi, terlalu encer, dan tercampur kotoran lain. Jika demikian ganti/tambah air gula pada rumusan yg tersebut diatas, gula pasir ¼ kg = 1 botol aqua ukuran 1.5 ltr diamkan air gula selama 1 malam.
2.       Periksa sekeliling apakah ada hama seperti Ayam, Cicak, Kadal, Tokek, Tikus dll. Usahakan kandang tidak dihuni hama tersebut.
3.       Suhu terlalu panas, periksa apakah Rak/Toples terkena sinar matahari , suhu yang terlalu panas bisa mengakibatkan toples berembun dan jika dibiarkan toples akan lembab dan basah. demikian jika bawah rak adalah tanah bukan semen/keramik bisa disiram air. Atau jika tidak memungkinkan buatkan kandang sendiri pada tempat yang sejuk.
4.       Bongkar toples yang sudah tidak dihuni dan berjamur bersihkan dan taruh dirak kembali.
5.       Dan yang terakhir adalah Bangkitkan naluri berburu pada semut dengan pemberian serangga hidup : Jangkrik, Kumbang, Belalang, Kepik dll.


5b. Merawat Kandang/Rak

Merawat kandang adalah hal yang mudah:

1.      Ganti air yang dibak pada tiap pangkal rak (jika menggunakan oli tidak usah diganti) penggatian air minimal 2hari atau tergantung  kotor tidaknya.
2.      Usahakan kandang dan rak bersih dari benda-benda yang mudah tertiup angin/berjatuhan yang bisa menempel pada rak.
Dari pengalaman diatas Rak/Kandang semut Rangrang yang bagus adalah dimana Rak tersebut kita tempatkan di tengah-tengah kolam ikan, selain aman dari hama juga aman saat anda tengah bepergian atau sibuk dengan bisnis yang lain. Tapi jika tidak ada,,  Bak Air pun sudah OKE J.









1.   Dasar Kewirausahaan di Bidang Kerajinan Tekstil

Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Arti kata wira adalah pejuang,utama, gagah, berani, teladan, dan jujur, sedangkan usaha  adalah  kegiatan yang dilakukan. Pengertian wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur.
Kewirausahaan, seperti tercantum dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yangmengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atamemperoleh keuntungan yang lebih besar. Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti memperbaiki, memodifikasi, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya.

2.   Stimulus dan Motivasi Berwirausaha di Bidang Kerajinan Tekstil
Saat ini keragaman tekstil tradisional Indonesia serta keragaman budaya khas daerah merupakan potensi untuk terjadinya akulturasi (percampuran) budaya yang dapat menjadi dasar penciptaan karya-karya tekstil baru yang akan menambah kekayaan tekstil Nusantara. Nilai estetika kain tekstil Indonesia sangat unik dan khas sehingga diminati tidak hanya oleh kalangan pecinta kerajinan tekstil di Indonesia namun juga di mancanegara. Hal itu merupakan peluang wirausaha di bidang tekstil dan produk dari tekstil seperti busana dan perlengkapan interior. Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap kebutuhan sandang dan produk kerajinan pelengkap kebutuhan sandang merupakan peluang yang dapat digarap dan mendorong munculnya bisnis kreatif industri rumahan.
Produk kerajinan yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Nusantara memiliki potensi untuk dijadikan peluang berwirausaha. Apalagi bila didukung dengan ketersediaan bahan baku produk dan kemampuan sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut, kerajinan tekstil akan dapat membantu kesejahteraan rumah tangga dan perekonomian daerah tersebut.

 Salah satu kekuatan produk kerajinan tekstil adalah pada keunikan ragam hias, corak dan warna yang berbeda dihasilkan dari tiap wilayah yang berbeda. Kearifan lokal dan nilai budaya yang kental pada suatu produk kerajinan mem- buatnya unik dan mudah digemari oleh masyarakat umum. Hal ini mendorong dan memotivasi kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan potensi produk kerajinan.

3.   Karakter dan Sikap Kewirausahaan 
Seorang wirausahawan   harus   mempunyai   sikap   kreativitas,   inisiatif,   dan percaya diri. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah:

a.    Percaya diri (self confidence)
 Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk mema- hami diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.

b.   Berorientasi tugas dan hasil
 Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatih anda pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.

c.    Keberanian mengambil risiko 
Wirausahawan adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif.





d.    Kepemimpinan 
Seorang wirausahawan harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.

e.    Berorientasi ke masa depan 
Wirausahawan harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.

f.     Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
 Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri berikut. 
1.     Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik. 
2.     Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya. 
3.     Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil adalah seperti berikut. 
1.     Memiliki sikap mental  yang positif. 
2.     Memiliki keahlian di bidangnya. 
3.     Mempunyai daya pikir yang kreatif. 
4.     Rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif). 
5.     Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi. 
6.     Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persainngan.

4. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha
Memulai sesuatu yang baru pasti tidak mudah. Oleh karena itu seorang wirausahawan harus berani mencoba dan mengambil risiko. Gagal dalam melakukan suatu hal adalah bagian dari proses untuk menuju kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jika kamu mencoba wirausaha dalam suatu bidang, lalu gagal, kamu tidak perlu berkecil hati dan putus asa, cobalah kembali! Tentu sebelum memulai berwirausaha, buatlah perhitungan dan perencanaan yang matang.
Carilah dari berbagai sumber kisah-kisah para pengusaha yang sukses dalam menjalankan usahanya. Bacalah dengan saksama, lalu ambil pelajaran dari kisah mereka dalam memulai wirausaha sehingga kamu dapat mengetahui kegagalan dan kesuksesan mereka.